Semarang, Realita.OnLine – Minggu (6 Juli 2025), Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang resmi membuka rute penerbangan perintis menuju Bandara Dewadaru di Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Maskapai Susi Air ditunjuk sebagai operator yang melayani rute tersebut, dengan penerbangan perdana yang digelar pada Sabtu (5/7/2025) pagi.
Acara penerbangan perdana dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dan Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), Susi Pudjiastuti. Turut hadir General Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang Fajar Purwawidada dan Wakil Bupati Jepara M. Ibnu Hajar.
Dalam sambutannya, Gubernur Ahmad Luthfi menyampaikan apresiasi kepada Susi Air atas dibukanya layanan penerbangan ke wilayah kepulauan tersebut. Ia menyatakan bahwa kehadiran penerbangan perintis ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah dan mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor pariwisata dan investasi.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Susi Pudjiastuti dan Susi Air yang telah membuka rute ini. Penerbangan perdana ini merupakan momentum untuk menumbuhkembangkan kembali potensi ekonomi baru, baik di bidang pariwisata, investasi, maupun kegiatan masyarakat lainnya,” ujar Gubernur.
Lebih lanjut, Gubernur menambahkan bahwa layanan penerbangan perintis ini melengkapi infrastruktur transportasi udara yang dimiliki Jawa Tengah.
“Bandara Jenderal Ahmad Yani telah memiliki status internasional dan fasilitas logistik udara. Dengan penambahan rute perintis ini, layanan penerbangan menjadi semakin lengkap dan merata,” imbuhnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam penyelenggaraan penerbangan perdana tersebut.
“Saya tidak menyangka penerbangan kami akan mendapatkan sambutan yang begitu hangat. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pembukaan rute ini,” kata Susi Pudjiastuti.
Penerbangan perintis ini diharapkan menjadi solusi transportasi yang efisien bagi masyarakat, wisatawan, serta pelaku usaha yang ingin menuju atau dari Kepulauan Karimunjawa, sekaligus memperkuat integrasi wilayah kepulauan dengan daratan utama Jawa Tengah.
