Kabupaten Bekasi, Realita.online – BLT Kesra (Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat) adalah bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar, seperti kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan. Namun, diduga kuat ada yang janggal dalam proses pemberian BLT Kesra di Desa Sukamulya, Kabupaten Bekasi, Kamis (27/11/2025).
Warga Kampung Srengseng, Desa Sukamulya, Amah, keluhkan bahwa pemberian Uang BLT Kesra tersebut dinilai tidak tepat sasaran, (Tebang pilih), lantaran dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah Desa.
“Yang masih muda dan masih gagah itu pada dapet uang bantuan BLT Kesra, lah ini saya udah nenek”tua rumah juga rombeng malah kagak pernah dapet,” keluh Amah kepada realita.online. pada Kamis, 27/11/2025.
Bukan hanya itu, Penjelasan serupa juga disampaikan nenek jompo warga Sukamulya, Awih, dirinya keluhkan bahwa pemerintah Desa Sukamulya mestinya melihat dan mendata warganya agar bantuan tepat sasaran.
“Saya gak pernah dapat bantuan, baik bantuan tunai dan non tunai, padahal nenek tua seperti saya ini layak untuk mendapatkannya, apalagi kaki saya tidak bisa jalan (jompo),” jelas Awih.
Lanjut ia,” tolong kepada bupati Bekasi bapak Ade Koswara Kunang, melihat ke bawah agar bansos apapun di Desa Sukamulya supaya tepat sasaran, kalau saya dapat kan bisa buat berobat sakit kaki saya ini,” jelas Amah.
Sementara itu, tokoh masyarakat Srengseng, Dwi Marwoto, mengatakan, banyaknya aduan dan keluh kesah masyarakat melalui informasi media terkait bansos, BLT Kesra, yang tidak tepat sasaran, Ade Koswara Kunang, Bupati Bekasi mesti secepatnya bertindak.
“Sangat miris melihat fenomena yang terjadi di Sukamulya, bansos tidak tepat sasaran, kejadian serupa sering terjadi, kali ini terjadi kembali, uang BLT Kesra tidak tepat sasaran, menjadi keluhan banyak warga,” Ucap Dwi Marwoto saat diminta tanggapannya pada Kamis petang, 27/11/2025.
Dwi juga mengatakan kesiapannya untuk mendampingi, serta mengantarkan ke warga miskin tersebut, apabila pihak Kabupaten Bekasi turun langsung ke Sukamulya.
“Mengingat hal ini bukan persoalan sepele, Bapak Bupati Kabupaten Bekasi, Ade Koswara Kunang, harus segera mengevaluasi kinerja pegawai Desa sampai tingkat RT, dan jika pihak Desa tidak becus kerja, Bupati harus bertindak tegas,” pungkasnya.
Emak – emak lanjut usia dan jompo yang keluhkan nasibnya ini diantaranya adalah :
1. Emak Amih. 2. Ibu Neneng. 3. Emak Awih. 4. Emak Imah. 5. Bapak Enin. 6. Ramah.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Desa Sukamulya belum dapat terkonfirmasi.
Media realita.online membuka ruang lebar untuk pihak – pihak terkait memberikan hak jawab.
