“BELAWAN DIBIARKAN SEKARAT, Kisah Piluh Pelabuhan Besar yang Dikhianati Negara”

banner 468x60

Belawan, Realita.Online – Jumat (11 Juli 2025), Dulu, nama ini harum sebagai pelabuhan tersibuk di Sumatera Utara—gerbang ekonomi yang menjanjikan kemakmuran. Kini, ia lebih dikenal sebagai “kuburan harapan”. Setiap sudutnya berbisik tentang pengkhianatan : oleh penguasa, oleh hukum, dan oleh sistem yang memalingkan muka.

PREMANISME & NARKOBA :
WARISAN ABADI PEMERINTAH ?
Tawuran remaja bak ritual mingguan. Begal bersenjata tajam beraksi terang-terangan. Geng motor menguasai jalan. Narkoba meracik generasi muda jadi mayat hidup. Semua terjadi di depan mata aparat—seolah Belawan adalah zona bebas hukum.

Baca Juga :  Kemenkeu Buka Pendaftaran Magang Periode ke-3 Tahun 2025, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

“Di sini, yang kuat berkuasa, yang lemah jadi korban. Hukum cuma mitos,” kata seorang warga, matanya kosong.

APARAT?
HADIR TAPI BISU
Lantamal, POMAL, Polres, Kejari semua ada. Tapi saat mobil Kapolres dilempari massa, anggota DPRD diserang, atau Kapolsek terluka, di mana tindakan tegas mereka ?

Institusi seakan hanya jadi patung kebanggaan, bukan pelindung rakyat.

JANJI POLITIK – BOHONG BESAR BERBALIHO
Setiap pemilu, Belawan diserbu caleg dengan senyum palsu dan iming-iming lapangan kerja.

Baca Juga :  Sindikat Penyelewengan Solar Subsidi untuk PETI Terbongkar, AG Diduga Pengepul Emas Ilegal

Nyatanya?
Perusahaan lebih memilih “orang dalam” atau tenaga luar. Pemuda lokal yang jujur dibuang ke pinggiran, sementara narkoba dan premanisme jadi “pekerjaan” yang mudah ditemui.

“Kami bukan malas. Kami dikalahkan sistem,” geram seorang pemuda yang menganggur sejak lulus SMA.

BELAWAN BISA BANGKIT,
TAPI APAKAH SIAP MEMULAI ?
Ini bukan lagi soal rusuh atau tidak. Ini soal kelalaian negara yang membiarkan pelabuhan strategisnya jadi sarang kriminal. Jika dibiarkan, luka ini akan menjadi kanker yang menggerogoti martabat Sumut—bahwa hukum bisa dibeli, dan rakyat kecil boleh dikorbankan.

Baca Juga :  Ada Backingan Kuat di Balik Mulusnya Tambang Bauksit Ilegal Milik Oki Di Tayan

TULISAN INI ADALAH PERINGATAN :
Belawan masih punya nyali. Masih ada yang berani melawan. Tapi tanpa keberanian pemimpin turun ke jalan, tanpa penegakan hukum tanpa tebang pilih, tanpa apangan kerja yang adil — tangis ini akan abadi.

“Kami ingin hidup, bukan sekadar bertahan.”

Pos terkait