Dinilai Tak Punya Kontribusi Nyata, KNPI Desak Wapres Gibran Mundur Demi Wibawa Negara

Saiful Chaniago Waketum DPP KNPI
banner 468x60

Jakarta, Realita.OnLine, Sabtu (5 Juli 2025), Wakil Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Saiful Chaniago, melontarkan kritik keras terhadap Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka. Ia menilai hingga saat ini Gibran belum menunjukkan kontribusi nyata dan terukur sebagai bagian dari kepemimpinan nasional. Sejak resmi dilantik, kehadiran Gibran dinilai lebih banyak simbolik dan tidak menyentuh persoalan-persoalan strategis bangsa.

Baca Juga :  Apel Pamen Tanjungpura Bacuramin Bersaudara, Pangdam XII/Tpr Ajak Jajarannya Tonton Film Believe

“Sejauh ini, masyarakat belum melihat peran aktif dan kontribusi substansial dari Wapres Gibran dalam membantu kerja-kerja Presiden. Tidak ada gebrakan atau gagasan besar yang muncul darinya. Ini tentu menjadi pertanyaan besar terhadap kapasitas dan kesiapannya sebagai pemimpin nasional,” ujar Chaniago dalam pernyataan resminya.

Lebih jauh, Chaniago menyebut bahwa gaya komunikasi dan sikap Gibran kerap menunjukkan kecenderungan kekanak-kanakan. Hal ini menurutnya jauh dari karakter seorang negarawan yang seharusnya mampu menjadi teladan, bijak, dan matang secara emosional maupun intelektual.

Baca Juga :  PWK Desak Usut Kekerasan Terhadap Anak dan Intimidasi Kepada Jurnalis di Sungai Ayak

“Dalam banyak kesempatan, yang ditampilkan bukanlah ketegasan visi atau pemikiran strategis untuk bangsa, melainkan sikap dan komentar yang cenderung main-main dan tidak mencerminkan kepribadian seorang pemimpin negara. Ini berbahaya bagi citra kepemimpinan nasional kita, baik di dalam negeri maupun di mata dunia,” tegasnya.

Baca Juga :  Dana Desa Tahun 2023 Untuk Ternak Raib, Kambing dan Babi di Desa Ujung Padang Hilang Misterius.

Atas dasar itu, Chaniago menyerukan agar Wapres Gibran mempertimbangkan langkah mundur secara terhormat. Menurutnya, pilihan itu justru akan menunjukkan kedewasaan politik sekaligus menyelamatkan marwah dan kewibawaan bangsa Indonesia.

“Kalau memang tidak mampu memberikan kontribusi yang relevan, lebih baik mengundurkan diri dengan hormat. Ini demi menjaga wibawa lembaga kepresidenan, dan demi kepercayaan publik terhadap institusi negara,” pungkasnya.

Pos terkait