Farhan : Ubah Total Sistem Trayek, Saatnya Bandung Punya Angkot Cerdas dan BRT Modern

banner 468x60

Bandung, Realita.OnLine – Sabtu (5 Juli 2025), Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan bahwa reformasi sistem transportasi publik di Kota Bandung harus dimulai dari pembongkaran total terhadap sistem trayek angkutan kota (angkot). Menurutnya, sistem trayek saat ini sudah tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat urban dan tidak mampu bersaing dengan layanan transportasi daring seperti ojek online (ojol) dan taksi aplikasi.

“Saya akan berjuang agar peraturan tentang trayek ini dibongkar total. Karena kalau masih menggunakan sistem trayek, angkot tidak akan bisa bersaing dengan ojol ataupun mobil daring lainnya,” ujar Farhan dalam sebuah acara di Agate, Bandung, Sabtu (5/7/2025).

Baca Juga :  Kuasa Hukum: Proyek Rumah Sakit Sandai Sarat Manipulasi, Terdakwa EM Jadi Kambing Hitam Saat Alami Gangguan Kejiwaan

Farhan mendorong agar layanan angkot bertransformasi menjadi sistem berbasis permintaan (on-demand) dan charter yang lebih fleksibel. Menurutnya, pendekatan ini akan lebih efisien dibandingkan dengan pola jalur tetap yang membatasi ruang gerak dan efektivitas angkutan umum.

Ia juga mengungkap fakta mencengangkan, jumlah kendaraan pribadi di Kota Bandung saat ini hampir menyamai jumlah penduduk. “Jumlah penduduk 2,6 juta, kendaraan pribadi bernomor D Bandung itu 2,3 juta. Ini artinya warga tidak percaya pada transportasi publik,” katanya.

Baca Juga :  Ahelya Abustam Pimpin Langsung Acara Pelantikan, Pengambilan Sumpah, dan Serah Terima Jabatan di Lingkungan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat

Salah satu penyebab utama, lanjutnya, adalah sistem transportasi publik yang belum praktis, lambat, dan tidak terintegrasi. Untuk menjawab tantangan ini, Farhan mengusulkan transformasi angkot menjadi “angkot cerdas” berbasis teknologi Internet of Things (IoT).

“Angkot kudu pintar. Harus terkoneksi dalam sistem IoT. Bisa disambungkan dalam jaringan grid yang memungkinkan masyarakat melihat posisi, rute, dan waktu tempuh angkot secara real time,” jelasnya.

Farhan juga berkomitmen memperjuangkan perubahan regulasi trayek yang disebutnya sebagai peninggalan masa lalu agar diganti dengan sistem yang lebih fleksibel dan adaptif terhadap kebutuhan zaman.

Baca Juga :  PT PIL Dukung Program 19 Juta Lapangan Kerja Magang Batch 2 Tahun 2025.Sebagai Komitmen Pelindo Group

Selain transformasi angkot, Pemkot Bandung juga akan segera memulai pembangunan sistem Bus Rapid Transit (BRT) sebagai bagian dari langkah besar reformasi transportasi. Farhan mengingatkan bahwa pembangunan ini akan berdampak pada lalu lintas kota selama dua tahun ke depan.

“Kita akan membangun konstruksi BRT yang akan membuat Bandung macet sampai dua tahun ke depan. Tapi ini investasi jangka panjang untuk perbaikan transportasi,” tandasnya.

Pos terkait