Garut, Realita.OnLine, – Selasa (1 Juli 2025), Dunia birokrasi pendidikan di Kabupaten Garut tengah bergejolak setelah Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Garut, Ade Manadin, mengajukan pengunduran diri dengan alasan pensiun dini. Permohonan itu kini sedang diproses oleh pemerintah pusat setelah diajukan resmi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.
Langkah Ade Manadin yang mundur dari jabatannya tak hanya menimbulkan kekosongan di pucuk pimpinan Dinas Pendidikan, tapi juga memunculkan berbagai spekulasi terkait sosok yang akan mengisi kursi strategis tersebut. Dua nama yang saat ini menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Ade adalah Totong, mantan Kepala Dinas Pendidikan yang kini menjabat Kepala Bapuspida, dan Asep Wawan (Aswan), yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Dinas Pendidikan Garut.
Totong disebut-sebut memiliki kapasitas untuk kembali memimpin Dinas Pendidikan, berkat pengalaman sebelumnya sebagai kepala dinas dan kini memimpin Bapuspida. Sementara itu, Asep Wawan juga tak kalah kuat, apalagi ia disebut-sebut mendapat dukungan dari sejumlah elemen strategis, termasuk organisasi keagamaan besar seperti Nahdlatul Ulama (NU).
Bupati Garut Abdusy Syakur Amin mengonfirmasi bahwa pengisian jabatan eselon II, termasuk posisi Kepala Dinas Pendidikan, akan dilakukan awal Juli mendatang. Prosesnya akan dilakukan secara selektif dan sesuai dengan regulasi kepegawaian yang berlaku.
“Prinsipnya, kami akan memilih figur yang kompeten dan siap bekerja untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Garut,” tegas Bupati.
Dengan waktu yang kian mendekat, dinamika politik birokrasi di lingkungan Dinas Pendidikan Garut akan semakin menarik untuk disimak. Apakah Totong akan kembali dipercaya memimpin, atau giliran Asep Wawan yang naik kelas menjadi Kadisdik? Semua mata kini tertuju pada keputusan akhir yang akan diumumkan Pemkab Garut dalam waktu dekat.
