Sanggau, Kalbar
Kondisi memprihatinkan kembali ditemukan di pedalaman Kabupaten Sanggau. Sebuah jembatan kayu di Dusun Maca Tikar, Desa Mobui, Kecamatan Kembayan, tampak rusak parah dan nyaris roboh. Jembatan yang menjadi akses utama warga untuk menuju dusun lain, sekolah, dan area pertanian itu kini berada pada keadaan yang sangat membahayakan.
(06 Des 2025)
Dari foto yang diterima redaksi, terlihat jembatan hanya tersusun dari papan-papan kayu yang telah lapuk, retak, dan sebagian terlepas dari rangka. Beberapa bagian bahkan menganga, sehingga pejalan kaki pun harus ekstra hati-hati agar tidak terpeleset atau terperosok ke bawah. Rerimbunan semak di sekitar jembatan menambah kesan bahwa infrastruktur ini lama tak tersentuh perbaikan.
Warga setempat mengaku jembatan tersebut sudah lama mengalami kerusakan, namun hingga kini belum mendapat perhatian dari pihak terkait. “Kami lewat sini setiap hari untuk pergi kebun dan anak-anak sekolah. Tapi jembatannya sudah tidak layak. Kami takut kalau suatu saat ada yang jatuh,” ujar salah satu warga yang ditemui di lokasi.
Selain membahayakan keselamatan, jembatan yang nyaris putus itu juga berdampak pada perekonomian warga. Hasil pertanian sulit diangkut keluar dusun karena kendaraan roda dua maupun roda empat tak bisa melintas. Kondisi ini membuat biaya logistik meningkat, sementara hasil panen petani kerap terlambat dibawa ke pasar.
Situasi ini menjadi ironi ketika pemerintah tengah menggencarkan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, namun masih ada jembatan vital di pedalaman yang dibiarkan rusak tanpa kepastian kapan diperbaiki.
Masyarakat Dusun Maca Tikar berharap pemerintah desa, kecamatan, hingga kabupaten segera mengambil langkah nyata sebelum terjadi insiden yang tak diinginkan. “Kami tidak menuntut jembatan besar, tapi jembatan yang layak dan aman. Ini kebutuhan dasar,” tambah warga lain dengan nada cemas.
Kerusakan jembatan ini kembali menegaskan masih lebarnya kesenjangan pembangunan di tingkat desa. Warga berharap suara mereka didengar, dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas sebelum jatuh korban.










